News

PDIP Resmi Usung Ai Diantani Gantikan Ade Sugianto di PSU Pilkada Tasikmalaya

174
×

PDIP Resmi Usung Ai Diantani Gantikan Ade Sugianto di PSU Pilkada Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi menunjuk Ai Diantani sebagai calon bupati Kabupaten Tasikmalaya dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Tasikmalaya. Ai diusulkan sebagai satu-satunya kandidat yang menggantikan Ade Sugianto, yang sebelumnya didiskualifikasi oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

Ai Diantani sendiri saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya dan juga merupakan istri dari Ade Sugianto.

Proses Pengusulan Ai Diantani oleh PDIP

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Barat, Ono Surono, mengungkapkan bahwa Ai Diantani diajukan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Tasikmalaya untuk menggantikan Ade Sugianto.

Usulan tersebut kemudian dibahas di tingkat DPD PDIP Jawa Barat, sebelum akhirnya diteruskan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP untuk mendapatkan rekomendasi resmi.

“Pengusulan ini dilakukan secara tunggal oleh DPC, lalu dibahas di DPD, dan kami sepakat untuk meneruskan ke DPP,” kata Ono dalam wawancara di Bandung, Jumat (7/3/2025).

Saat ini, surat rekomendasi dari DPP PDIP untuk Ai Diantani masih dalam proses finalisasi. Namun, Ono memastikan bahwa Ai adalah kandidat yang akan maju di PSU Pilkada Tasikmalaya.

“Hari ini diharapkan surat rekomendasi bisa segera keluar, dan jika sudah, maka rekomendasi tersebut akan mencantumkan pasangan calon, yakni Ai Diantani sebagai calon bupati dan Iip Miftahul Paoz sebagai calon wakil bupati,” jelasnya.

Pendaftaran ke KPU dan Pengunduran Diri dari DPRD

Setelah surat rekomendasi dari DPP PDIP diterbitkan, Ai Diantani dan Iip Miftahul Paoz dijadwalkan akan langsung mendaftarkan diri ke KPU Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu (8/3/2025).

Bersamaan dengan itu, Ai juga akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya.

“Kami menargetkan pendaftaran dilakukan pada 8 Maret 2025, yang bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional. Ini menjadi momentum yang sangat baik untuk menghadirkan kepemimpinan perempuan di Tasikmalaya,” ujar Ono.

Alasan PDIP Mengusung Ai Diantani

Ono menjelaskan bahwa pemilihan Ai Diantani sebagai calon bupati bukan hanya karena ia merupakan pengganti Ade Sugianto, tetapi juga karena Tasikmalaya membutuhkan perubahan besar.

“Kabupaten Tasikmalaya memiliki permasalahan kompleks, mulai dari kemiskinan, stunting, infrastruktur, hingga ekonomi. Diperlukan sosok pemimpin yang memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu ini,” paparnya.

Menurut Ono, kehadiran seorang perempuan sebagai pemimpin diharapkan bisa membawa perspektif baru dalam menyelesaikan berbagai tantangan di Tasikmalaya.

“Kami berharap dengan hadirnya pemimpin perempuan, kepedulian terhadap masyarakat semakin tinggi dan masalah-masalah mendasar dapat ditangani dengan lebih baik,” tambahnya.

PDIP optimis bahwa pasangan Ai Diantani – Iip Miftahul Paoz dapat meraih suara yang sama atau bahkan lebih baik dibandingkan hasil Pilkada 2024, di mana pasangan Ade-Iip berhasil memperoleh 487.854 suara (52,02%) sebelum didiskualifikasi oleh MK.

“Kami berharap hasil PSU nanti tidak jauh berbeda dari Pilkada sebelumnya, di mana pasangan Ade Sugianto dan Iip Miftahul Paoz meraih sekitar 52 persen suara,” kata Ono.

PDIP juga akan memperkuat konsolidasi politik bersama koalisi PKB dan NasDem untuk memastikan kemenangan Ai-Iip di PSU Pilkada Tasikmalaya.

“Kami akan terus melakukan konsolidasi, termasuk dengan partai koalisi seperti PKB dan NasDem, untuk mempertahankan kemenangan PDIP di Kabupaten Tasikmalaya,” tandasnya.

Dengan berbagai langkah strategis yang telah disiapkan, PDIP berharap Ai Diantani dapat melanjutkan perjuangan yang telah dimulai oleh Ade Sugianto, sekaligus membawa perubahan bagi Kabupaten Tasikmalaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *