Perluasan Lahan Kritis di Kota Tasikmalaya; Program Juna Genjot CDK Wilayah VI Jabar

Perluasan Lahan Kritis di Kota Tasikmalaya; Program Juna Genjot CDK Wilayah VI Jabar
Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah VI

KOTA TASIK, TASIK.TV | Lahan yang mengalami masalah kritis di Kota Tasikmalaya terus meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun, dengan total mencapai 178.07 hektar pada tahun 2020.

Hingga saat ini, upaya perluasan lahan kritis belum mampu diimbangi dengan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) yang masih sangat terbatas. 

Jika situasi ini terus dibiarkan, luas lahan kritis akan terus bertambah dan menjadi tidak produktif lagi. Hal ini akan berdampak negatif pada kualitas lingkungan, kerugian materi, serta penurunan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah VI, Iding Supriatna, menjelaskan bahwa penentuan lahan kritis itu berdasarkan pada Surat Keputusan Kementerian Lingkungan Hidup No. 306 tahun 2018 tentang Penetapan Luas Lahan Kritis Nasional.

Menurutnya, luas lahan kritis itu merujuk pada SK KemenLHK No. 306 Tahun 2018 tentang penetapan luas lahan kritis nasional. 

"Di Tasikmalaya (Kota/Kabupaten), terdapat 51.000 hektar lahan kritis, meskipun tidak semuanya kosong dan ada beberapa yang ditumbuhi vegetasi, tetapi tetap dikategorikan sebagai lahan kritis atau potensial lahan kritis," katanya saat ditemui di kantornya pada Jumat, 16 Juni 2023.

Adapun cara penghitungan luas lahan kritis, lanjut dia,  ada yang berbeda dibandingkan dengan sebelumnya. 

"Meskipun tutupan lahan masih bagus, namun tingkat kemiringan dan potensi erosi yang tinggi membuat lahan tersebut dikategorikan sebagai lahan kritis," tuturnya. 

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya perlu melakukan pengecekan lapangan langsung sebagai pertimbangan dalam penanganan lahan tersebut.

"Kami sedang melakukan beberapa upaya untuk mengurangi perluasan lahan kritis, salah satunya dengan program Jumat Menanam (Juna)," ungkapnya.

Ia mengajak masyarakat dan semua pihak untuk melakukan penanaman pohon dengan menggalang gerakan Jumat Menanam.

Target penanaman pohon untuk wilayah Jawa Barat sebanyak 20 juta pohon. Hingga tahun 2023, data menunjukkan bahwa sudah ada 2,3 juta pohon yang berhasil ditanam dan tercatat dalam sistem informasi bibit.

Ia pun menjelaskan bahwa target penanaman sudah tercapai. Namun, untuk luas lahan kritis, karena di Kota Tasikmalaya saja terdapat sekitar 178 hektar lahan kritis, tentunya dibutuhkan peran semua pihak untuk melakukan pemulihan.

"Guna mempercepat pemulihan lahan kritis, mari semua pihak untuk bersama-sama mendukung upaya dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar semua pihak memiliki kepedulian," pungkasnya.  (Sep)