News

Puskesmas Cipedes dan Peran Lintas Sektor dalam Penanganan Stunting

55
×

Puskesmas Cipedes dan Peran Lintas Sektor dalam Penanganan Stunting

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Seluruh Puskesmas di Kota Tasikmalaya terus berupaya mengembangkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan penanganan stunting demi meningkatkan kesehatan masyarakat.

Termasuk Puskesmas Cipedes telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam menangani kasus stunting, mengembangkan berbagai program dan pendekatan efektif untuk meningkatkan kesehatan balita di wilayahnya.

Hj. dr. Etty Nuryati, Kepala UPTD Puskesmas Cipedes, menyampaikan tentang keberhasilannya telah melaksanakan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

“Alhamdulillah, PMT di wilayah kerja Puskesmas Cipedes berhasil menurunkan angka stunting dan gizi buruk. Pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil sangat membantu meningkatkan gizi mereka,” jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis, 15 Agustus 2024.

Menurut dr. Etty, PMT memberikan dampak positif dengan membiasakan masyarakat memahami pentingnya pemberian makanan tambahan yang tepat. 

“Ini akan menjadi contoh bagi masyarakat dalam memberikan makanan tambahan yang benar kepada balita dan ibu hamil,” tambahnya.

Menurutnya, jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cipedes mencapai 15.555 orang. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 50 balita dan 23 ibu hamil menerima PMT,” jelas dr. Etty.

Ia menjelaskan dari 4.414 kepala keluarga, ada 23 kasus stunting yang terdata di Puskesmas Cipedes. Pencegahan stunting memang dipengaruhi oleh banyak faktor, bukan hanya asupan makanan. Sosio-ekonomi dan ketahanan pangan juga berperan penting.

dr. Etty menegaskan pentingnya kerjasama lintas sektor. “Kerjasama di tingkat Kecamatan Cipedes sangat baik. Semua pihak, dari lurah, babinsa, RT, RW, hingga tokoh masyarakat, saling mendukung,” ujarnya.

Ia menuturkan bahwa pihaknya selalu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya asupan makanan yang baik bagi balita dan ibu hamil. PHBS juga berperan penting dalam mencegah stunting, karena perilaku hidup bersih dan sehat sangat mempengaruhi.

“Upaya menurunkan angka stunting bukan hanya tugas Puskesmas atau Dinas Kesehatan, melainkan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat dan organisasi terkait,” pungkas dr. Etty. (Ryan Cardio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *