TASIK.TV | Puskesmas Kahuripan, Kota Tasikmalaya, telah melaksanakan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang diperuntukkan bagi ibu hamil (bumil) dan balita.
Program ini didukung oleh kader posyandu serta kelompok masyarakat setempat. Kepala Puskesmas Kahuripan, Asep Rahmadiana, menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan ini dari ruang kerjanya.
“Sejak dimulainya program pada Juni 2024, distribusi PMT untuk balita telah selesai pada minggu pertama Agustus 2024. Sementara itu, distribusi untuk ibu hamil akan berlangsung hingga 14 Oktober 2024,” ucapnya.
Asep menambahkan, berdasarkan evaluasi terakhir, dari 48 balita yang menerima PMT, sekitar 80% menunjukkan peningkatan berat badan.
“Capaian ini signifikan dan menunjukkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Beberapa ibu balita bahkan berharap program PMT ini dapat terus berlanjut meskipun anggaran untuk PMT sudah habis,” ujarnya.
Dalam upaya memberikan variasi dan mencegah kebosanan, Asep mendorong pengelola PMT untuk memberikan edukasi kepada penerima manfaat mengenai makanan sehat namun terjangkau.
“Tujuan dari edukasi ini adalah agar hasil akhir dari program PMT dapat maksimal,” jelas Asep.
Program PMT untuk ibu hamil masih berlangsung hingga berita ini diturunkan. Dari 25 ibu hamil yang mendapatkan makanan tambahan, beberapa di antaranya telah melahirkan dengan kondisi bayi yang sehat dan berat badan yang normal. Ibu-ibu yang sudah melahirkan kemudian digantikan oleh bumil baru untuk menerima manfaat PMT ini.
Asep juga menekankan pentingnya edukasi masyarakat tentang konsumsi makanan yang layak bagi bumil dan balita.
“Dengan berakhirnya program PMT, kami berharap masyarakat dapat meniru pola makan yang telah diajarkan selama program ini berjalan, baik dari jenis maupun isi masakan yang sehat,” tambah Asep.
Tantangan yang dihadapi setelah program PMT usai adalah keterbatasan anggaran, terutama bagi masyarakat kurang mampu di dua kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Kahuripan.
Asep menyebutkan pihaknya akan mencari alternatif dukungan dari pihak ketiga untuk melanjutkan pemberian PMT. Evaluasi tetap akan dilakukan pada bulan penimbangan balita dan pengecekan ibu hamil.
“Kepada masyarakat di wilayah Puskesmas Kahuripan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan mengurangi jajanan kurang sehat,” imbaunya.
Ia menyarankan pemanfaatan bahan makanan lokal yang terjangkau namun bergizi seperti ikan lele, ikan mujair, singkong, dan ubi.
Selain itu, Asep menyampaikan bahwa kondisi sanitasi lingkungan juga menjadi perhatian utama. Dari dua kelurahan di wilayah Puskesmas Kahuripan, satu kelurahan telah mencapai status ODF (Open Defecation Free) 100%, sementara satu kelurahan lainnya sedang dalam proses pelaksanaan ODF.
“Peningkatan sanitasi lingkungan yang baik akan berpengaruh positif terhadap status gizi masyarakat, kesehatan, dan lainnya,” pungkas Asep.(Ryan Cardio)