News

Regulasi Baru Disiapkan! Program Makan Bergizi Gratis Siap Diperluas Mulai September 2025

179
×

Regulasi Baru Disiapkan! Program Makan Bergizi Gratis Siap Diperluas Mulai September 2025

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Pemerintah tengah mempersiapkan regulasi baru untuk mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan segera diperluas. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa aturan tersebut menjadi krusial mengingat jumlah penerima manfaat program ini akan meningkat secara signifikan.

Pada bulan lalu, program ini telah menjangkau 2,05 juta orang per hari, namun mulai September 2025, jumlahnya akan melonjak hingga 82,9 juta orang per hari.

“Ini adalah kepentingan besar, sehingga harus ada aturan yang jelas. Nantinya, akan ada Instruksi Presiden (Inpres) yang mengatur tugas masing-masing lembaga terkait,” ujar Zulkifli saat ditemui di kantornya pada Senin 3 Maret 2025.

Seiring dengan bertambahnya penerima manfaat, kebutuhan anggaran juga mengalami peningkatan. Pada bulan ini saja, jumlah penerima diperkirakan mencapai 3 juta orang, dengan estimasi anggaran yang terserap sekitar Rp 2 triliun per bulan.

Selain itu, kebutuhan bahan pangan akan meningkat secara bertahap. Sebagai contoh, konsumsi telur diperkirakan akan mencapai 5 juta ton per hari untuk memenuhi permintaan dari penerima manfaat.

Zulkifli menekankan bahwa ekspansi program ini akan memperbesar tantangan dalam rantai pasok pangan, terutama karena kondisi logistik dan distribusi yang bervariasi di setiap daerah.

Untuk mengatasi tantangan ini, regulasi yang sedang disusun bertujuan untuk mengoordinasikan berbagai pihak terkait, termasuk operator pelabuhan, pedagang, serta pemerintah daerah, agar program ini berjalan lebih efisien.

Dampak Besar pada Industri Telur Nasional

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa salah satu dampak terbesar dari program MBG adalah pada industri telur nasional.

Saat ini, produksi telur dalam negeri sudah swasembada, tetapi hanya sekitar 30% dari total produksi yang terserap oleh masyarakat.

“Selama ini, produksi telur nasional sering mengalami surplus. Namun, dengan adanya program MBG, permintaan akan meningkat tajam, sehingga dibutuhkan rantai pasok khusus untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” ujar Dadan.

Agar target MBG pada September 2025 dapat tercapai, industri telur harus meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi. Hal ini akan melibatkan penyesuaian sistem rantai pasok, serta pemberdayaan peternak lokal agar mampu memenuhi permintaan yang meningkat.

Kebutuhan Anggaran Meningkat Hingga Rp 171 Triliun

Dalam hal pendanaan, alokasi anggaran program MBG juga mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2024, pemerintah telah mengalokasikan Rp 71 triliun, yang hanya cukup untuk menjangkau 17,5 juta penerima manfaat.

Namun, dengan ekspansi program yang ditargetkan untuk mencapai 82,9 juta orang per hari, pemerintah memperkirakan kebutuhan anggaran akan meningkat hingga Rp 171 triliun pada 2025, dengan tambahan Rp 100 triliun dari anggaran sebelumnya.

“Kami membutuhkan Rp 28 triliun per bulan pada tahun depan karena ada peningkatan infrastruktur dan tenaga kerja yang akan bertugas di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur pusat MBG,” jelas Dadan.

Target Penerima Program Makan Bergizi Gratis

Program Makan Bergizi Gratis dijadwalkan mulai berjalan secara bertahap sejak 6 Januari 2025, dengan sasaran utama:
✅ Ibu hamil dan menyusui
✅ Anak balita
✅ Anak sekolah dari jenjang PAUD hingga SMA, termasuk sekolah keagamaan

“Karena banyak laporan bahwa anak-anak sangat antusias untuk mendapatkan manfaat dari Makan Bergizi Gratis, Presiden Prabowo Subianto meminta agar distribusinya dapat dipercepat,” kata Dadan.

Dengan regulasi yang disiapkan, pemerintah optimis program ini dapat berjalan lebih terstruktur dan efektif dalam meningkatkan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *