TASIK.TV | Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri, memberikan saran kepada masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi makanan pokok selain nasi seperti ubi dan sorgum sebagai cara untuk mengatasi kenaikan harga beras di pasaran.
“Saran saya untuk kita semua, warga negara Indonesia, kuncinya selain stok (beras) adalah diversifikasi pangan,” kata Tito pada Selasa, 3 Oktober 2023 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta.
Namun, apa sebenarnya sorgum?
Sorgum adalah salah satu tanaman biji-bijian tertua yang telah ada selama ribuan tahun. Secara ilmiah dikenal sebagai Sorghum bicolor, tanaman ini berasal dari Afrika dan telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, India, dan Cina.
Karena toleransinya terhadap kekeringan yang tinggi, sorgum telah menjadi pilihan utama bagi masyarakat di daerah dengan iklim kering.
Selama migrasi manusia, sorgum menyebar ke berbagai belahan dunia. Para penjelajah dan pedagang Arab membawa sorgum ke Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Sorgum sering diolah menjadi berbagai produk seperti kue sorgum, sirup, beras sorgum, serta makanan tradisional seperti kemplang, madumongso, mie sorgum, dan berbagai hidangan lainnya.
Selain digunakan sebagai pangan, sorgum juga memiliki beragam manfaat lain. Beberapa varietas sorgum memiliki tinggi yang cukup sehingga digunakan sebagai bahan bangunan atau sebagai penutup atap rumah di beberapa wilayah. Batang sorgum juga digunakan sebagai pakan ternak yang kaya nutrisi.
Selain manfaatnya sebagai pangan alternatif, sorgum juga memiliki potensi manfaat kesehatan. Sorgum mengandung antioksidan yang dapat membantu melawan peradangan dan meredakan kerusakan sel dalam tubuh. Selain itu, sorgum juga dapat membantu mengurangi berat badan dan mengatur respons glukosa darah, yang dapat bermanfaat bagi penderita diabetes, meskipun respons individu terhadap glukosa darah dapat bervariasi.