News

Saksikan! Perempuan Berkaki Kelabu, Ambu Hawuk Akan Tampil di Veloce Cafee

79
×

Saksikan! Perempuan Berkaki Kelabu, Ambu Hawuk Akan Tampil di Veloce Cafee

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Ambu Hawuk, perempuan sakti dari selatan Tasikmalaya yang merampok tuan tanah atau juragan kaya raya dan hasilnya dibagikan ke rakyat jelata. Kisah ini ditampilkan secara kontemporer dimana naskah aslinya yang dimainkan oleh 30 aktor dan dikemas ulang menjadi story telling oleh aktor dari Ngaos Art dan akan dipertunjukan di salah satu kafe di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Jumat 13 Oktober 2023 malam.

Romi dari Veloce Cafee mengatakan Veloce menjadi ruang alternatif untuk berkesenian adalah berkah bagi semua.

“Biasanya ada program diskusi dengan luar kelasnya hingga akustikan dan kini ngopi bersama nyai Ambu Hawuk sepertinya akan punya sensasi lain karena teater bukan dari mars dia dekat dengan kita,” ucapnya.

“Apalagi yang akan dibawakan adalah Kisah nyata dari Tasikmalaya Ambu Hawuk yang lekat dengan perempuan sakti berkaki kelabu, ambu hawuk yang dalam banyak versi akan dirangkum dalam pentas malam 13 oktober ini,” terangnya.

Pementasan bertajuk kembali ke fitrah sebelum lebaran, ketika manusia pada dasarnya rindu akan saling bersalaman merupakan gagasan Produser kang fitrah. 

“Acara ini sebagai upaya membangun ekosistem seni pertunjukan, khususnya teater yang bisa diterima oleh masyarakat luas. Apalagi selama ini, banyak orang dibiasakan menonton pertunjukan di gedung. Kenapa tak mendatangi penonton? penonton adalah magnet Sampai akhirnya saya pikir menggelar teater di mana orang punya aktivitas, ya seperti sekarang ini sambil ngopi,” ucap fitrah

“Kita ingin kembali dekat tidak jauh dari diri, istilahnya kita melakukan menjemput penonton,” ujar Fitrah yang kali ini berkolaborasi dengan Ngaos Art Foundation.

Menurut AB, kisah Ambu Hawuk yang diangkat lebih ke masa kini yang memiliki karakter tegas tapi jenaka dan smart. 

“Lewat teater ini, membebaskan aktor aktornya untuk  menginterpretasi sosok Ambu Hawuk dan temanya tetap ke isu perempuan,” ujar AB Asmarandana Ketua Ngaos Art.

Pementasan dimulai dengan musik jentreng dan tarawangsa dan story-telling.

“Mari kita tunggu kawan-kawan Ngaos Art membawa nga nga buat diskusi setelah pementasannya di jumat malam 13 oktober 2023 di veloce jln dewi sartika tasikmalaya,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *