TASIK.TV | Di tengah kesibukan dunia pendidikan, terdapat sebuah kisah yang menyentuh hati dan mengajarkan kita tentang semangat, kesabaran, dan keajaiban pendidikan.
Film pendek “Satria Bakti Karya” menceritakan transformasi seorang anak berkebutuhan khusus bernama Satria, yang mengalami perubahan luar biasa pada peringatan Hari Pramuka tahun 2024.
Satria, seorang anak tunagrahita yang sebelumnya dikenal destruktif dan temperamental, mengalami perubahan signifikan setelah bergabung dengan SLB Insan Sejahtera Kota Tasikmalaya dan aktif dalam kegiatan Pramuka.
Disutradarai oleh Tata Tajudin, film ini melibatkan siswa dan guru dari SLB Insan Sejahtera. Lokasi syutingnya di sekolah dan Bantaran Sungai Ciwulan, tempat para siswa melakukan kegiatan Bakti Karya Pramuka Berkebutuhan Khusus (PBK) bersama tujuh SLB lainnya dari Kota Tasikmalaya.
Kegiatan ini berlangsung bersamaan dengan peringatan Hari Pramuka ke-63 pada 14 Agustus 2024, dengan dukungan dari berbagai komunitas lokal.
Tata Tajudin, yang akrab disapa Abah, menegaskan bahwa pendidikan, khususnya yang berfokus pada pengembangan karakter, adalah kunci dalam mencetak generasi yang berjiwa Pancasila.
“Transformasi Satria menjadi bukti nyata bahwa pendidikan yang tepat dapat merubah perilaku seseorang secara signifikan,” ungkapnya.
Film ini juga menekankan pentingnya ekstrakurikuler Pramuka dalam membentuk karakter, cinta tanah air, dan kepedulian sosial.
“Dalam film ini, Satria dan teman-temannya di SLB berhasil mengamalkan nilai-nilai Dasa Darma Pramuka, khususnya dalam mencintai alam dan sesama manusia,” terangnya.
Abah Tata berharap, “Satria Bakti Karya” bisa menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa setiap anak memiliki potensi besar yang dapat dikembangkan dengan pendekatan yang tepat dan penuh kasih sayang.