TASIK.TV | Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) telah menghadirkan inovasi luar biasa dalam dunia pendidikan matematika dengan mempersembahkan hilirisasi kartu permainan matematika yang telah dipatenkan, serta produk-produk turunannya, untuk meningkatkan kompetensi numerasi peserta didik di jenjang SD dan SMP di Indonesia.
Alat peraga merupakan unsur kunci dalam mempermudah proses pembelajaran, membantu siswa memahami materi dengan lebih cepat dan efektif, serta menjadikan pembelajaran lebih menarik. Inovasi alat peraga numerasi ini menjadi sarana yang sangat berharga dalam konteks pembelajaran matematika.
Salah satu prestasi gemilang dari para dosen di Universitas Pendidikan Indonesia adalah kelulusan inovasi mereka dalam program Matching Fund Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Program ini, yang diadakan melalui platform kedaireka.id, merupakan ajang kontestasi prestisius antar universitas di seluruh Indonesia.
Dalam rangka menghilirisasi inovasi tersebut, tim dosen dari UPI telah menciptakan empat permainan matematika yang luar biasa, yaitu Permainan Segitiga Sisi, Kit Bingo, Kartu Berpasangan Majemuk, dan Kit Numerasi. Keempat permainan ini telah disosialisasikan di seluruh Indonesia, termasuk di Banten dan Palembang. Khususnya, permainan Kit Numerasi atau kartu domino sudah tersedia di platform e-commerce SIPLAH. Kit Numerasi ini adalah alat permainan numerasi yang sangat diminati dan bahkan telah diekspor dengan merek Kartu Newton ke Amerika Serikat. Kit Numerasi ini digunakan dengan cara serupa seperti bermain kartu domino dan memberikan pemahaman mendalam tentang matematika majemuk.
Selain menciptakan permainan yang menarik, tim dosen dari Universitas Pendidikan Indonesia telah berhasil mengembangkan sebuah konsep penting dalam aritmetika yang dikenal sebagai Kaidah kompensasi. Kaidah ini selama ini sering diabaikan dalam pengembangan kurikulum matematika karena sifatnya yang fleksibel dan membedakannya dari matematika yang eksak dan kaku. Namun, akhirnya diketahui bahwa Kaidah kompensasi ini memiliki peran penting dalam mengembangkan kreativitas anak-anak dalam memahami matematika.
Kaidah kompensasi dalam matematika memiliki konsekuensi yang signifikan, salah satunya adalah mentransformasi kemampuan berhitung siswa dari pemahaman tunggal menjadi pemahaman yang inklusif terhadap beragam cara berpikir. Hal ini sangat penting untuk membentuk karakteristik para ilmuwan besar seperti Sir Isaac Newton, James Watt, dan BJ Habibie.
Selain itu, inovasi ini juga telah mengubah hampir seluruh materi aritmatika esensial SD dan prasekolah SMP menjadi 39 varian permainan matematika yang menyenangkan. Inovasi ini telah memperoleh paten dengan Nomor Paten IDP 000030622. Inovasi ini sangat merujuk pada media pengembangan kreativitas dari MIT Media Lab Amerika Serikat yang menegaskan bahwa media dapat dianggap sebagai alat pengembangan kreativitas jika mampu memberikan beragam solusi atau alternatif.
Inovasi ini juga memasukkan konten “AHA Moment.” AHA Moment adalah ekspresi kognitif yang luar biasa ketika seseorang menemukan solusi tak terduga. Pengalaman ini sangat penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, seperti ketika siswa menemukan bahwa 1+2+3 setara dengan 1x2x3. AHA Moment dalam pembelajaran matematika adalah konten kunci dalam pengembangan kreativitas.
Hilirisasi inovasi dosen ini konsisten dalam mendukung pembelajaran matematika yang efektif di jenjang SD dan SMP, dengan pendekatan belajar sambil bermain, kolaborasi, serta tantangan yang mendorong peningkatan kompetensi numerasi anak-anak di Indonesia.
Program inovatif ini didukung oleh Universitas Pendidikan Indonesia bersama dengan CV Satria Karya.
Penulis: Thiana Nurussakinah
Mahasiswa Prodi PGPAUD UPI Kampus Tasikmalaya