TASIK.TV | Menjelang Lebaran, para pengrajin keranjang parsel di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya disibukkan dengan membanjirnya pesanan. Dalam sepekan terakhir, aktivitas produksi meningkat drastis untuk memenuhi kebutuhan parsel Lebaran yang kian mendekati puncaknya.
Momen ini benar-benar menjadi berkah tersendiri bagi para pengrajin lokal. Permintaan yang membludak, terutama dari pemesanan online, mulai terasa sejak memasuki hari kelima bulan puasa.
“Alhamdulillah, Pak. Pesanan naik hampir 300 persen dibanding bulan biasa,” ungkap Iden, salah satu pengrajin asal Kampung Naga, yang sehari-hari memproduksi keranjang parsel berbahan bambu.
Lonjakan pesanan ini membuat Iden dan istrinya harus bekerja ekstra keras dari pagi hingga malam. Bahkan, demi memenuhi permintaan yang terus berdatangan, Iden mengaku terpaksa membeli tambahan keranjang dari pengrajin lain di sekitar desanya.
“Karena pesanan banyak, kami juga ambil stok dari pengrajin lain yang biasa bikin keranjang parsel di sekitar sini,” jelasnya.
Dari tumpukan ribuan keranjang yang terbuat dari anyaman bambu tersebut, terlihat beragam model dan ukuran. Harga tiap keranjang pun bervariasi, tergantung desain dan besar kecilnya ukuran.
“Kalau harga menyesuaikan model dan ukuran, Pak. Untuk yang kecil sekitar Rp9.000 – Rp10.000 per buah, sedangkan yang ukuran sedang hingga besar dibanderol Rp12.000 – Rp14.500 per buah,” paparnya.
Menariknya, sebagian besar pesanan datang dari luar daerah, bahkan hingga luar Pulau Jawa.
“Pesanan ada dari Bandung, Jakarta, Surabaya, Jember, Jambi, Jogja, bahkan sampai Bali juga ada,” tambah Iden.
Dari berbagai model dan ukuran yang tersedia, Iden mengaku hampir semuanya diminati dan laris manis diburu pembeli.
“Alhamdulillah, Pak, semua model dan ukuran banyak yang suka dan laku terjual,” tutupnya dengan senyum puas.
