News

DPRD Jawa Barat Kritik Pemprov atas Lambannya Penanganan Mitigasi Bencana

61
×

DPRD Jawa Barat Kritik Pemprov atas Lambannya Penanganan Mitigasi Bencana

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat menyampaikan kritik tajam terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terkait lambatnya langkah mitigasi dan pemetaan ulang kondisi lingkungan di wilayah tersebut.

Cuaca ekstrem yang melanda Jabar telah memicu bencana besar, termasuk banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi serta Kabupaten Cianjur.

Wakil Ketua DPRD Jabar, MQ Iswara, menyoroti minimnya kesiapan Pemprov dalam menghadapi situasi darurat ini.

“Kami mendesak Pemprov untuk segera melakukan pemetaan ulang kondisi lingkungan di seluruh wilayah Jawa Barat, termasuk kawasan utara, Bandung Utara, hingga wilayah selatan. Langkah ini sangat penting untuk meminimalisasi risiko dan dampak bencana yang terus meningkat,” ujarnya dalam keterangan yang dirilis pada Minggu 8 Desember 2024.

Iswara juga menegaskan bahwa prioritas utama seharusnya diberikan pada upaya mitigasi bencana. Namun, hingga saat ini, Pemprov belum menunjukkan langkah konkret.

“Dengan curah hujan yang tinggi dan sulit diprediksi, mitigasi harus dilakukan segera. Kita butuh aksi nyata, bukan hanya sekadar rencana di atas kertas,” katanya dengan tegas.

Ia juga menyoroti pentingnya pengendalian izin pembangunan, terutama di kawasan konservasi seperti Kawasan Bandung Utara (KBU) yang merupakan area resapan air utama.

Iswara menyarankan adanya moratorium penerbitan izin pembangunan di area tersebut hingga dilakukan kajian dampak lingkungan secara menyeluruh.

“Kami mendesak Pemprov untuk meninjau ulang seluruh izin pembangunan yang telah diterbitkan. Moratorium diperlukan agar dampak lingkungan dapat dipahami dan diatasi secara komprehensif,” jelasnya.

Iswara menambahkan bahwa pemberian izin pembangunan kerap tidak sesuai dengan pemanfaatannya, yang justru memperburuk kondisi lingkungan.

Dengan cuaca ekstrem yang terus berlanjut, Iswara memperingatkan bahwa masyarakat Jawa Barat menghadapi risiko yang nyata.

“Setiap bencana membawa kerugian besar, baik dari segi materiil maupun korban jiwa. Pemetaan ulang yang akurat serta mitigasi yang cepat dan tepat dapat menjadi solusi untuk menyelamatkan banyak nyawa,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *