TASIK.TV | Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan berbagai langkah strategis dalam mengelola anggaran daerah setelah resmi dilantik. Dalam wawancaranya, ia menegaskan bahwa efisiensi anggaran bukan berarti pemotongan belanja, tetapi mengalihkan anggaran dari hal yang kurang bermanfaat ke sektor yang lebih penting bagi masyarakat.
Menurutnya, anggaran yang sebelumnya digunakan untuk kebutuhan seremonial dan hiburan akan dialihkan ke sektor pendidikan, infrastruktur, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Sejak awal masa jabatannya,
Dedi telah bekerja sama dengan tim transisi Pemprov Jawa Barat untuk melakukan evaluasi dan realokasi anggaran. Hasilnya, dalam satu malam saja, ditemukan potensi efisiensi sebesar Rp5,5 triliun, dengan target mencapai Rp6 triliun dalam dua hari ke depan.
Prioritas Pendidikan dan Infrastruktur
Dalam sektor pendidikan, Gubernur Dedi Mulyadi menargetkan pembangunan 3.333 ruang kelas baru untuk sekolah menengah atas (SMA) di Jawa Barat. Anggaran untuk proyek ini meningkat signifikan dari Rp60 miliar menjadi Rp1,2 triliun. Selain itu, Pemprov Jawa Barat berencana membebaskan lahan untuk pembangunan sekolah baru dalam dua tahun ke depan dengan total anggaran Rp4,2 triliun.
Sementara itu, di sektor infrastruktur, anggaran untuk perbaikan dan pembangunan jalan meningkat dari Rp600 miliar menjadi Rp2,4 triliun. Dedi menekankan bahwa infrastruktur yang memadai sangat penting untuk mendorong investasi di Jawa Barat.
Peningkatan Akses Listrik dan Bantuan untuk Warga Miskin
Pemprov Jawa Barat juga akan meningkatkan akses listrik bagi warga miskin. Saat ini, hampir 200 ribu penduduk Jawa Barat belum memiliki akses listrik. Oleh karena itu, anggaran untuk program penyediaan sambungan listrik bagi warga miskin dinaikkan dari Rp20 miliar menjadi Rp350 miliar.
Selain itu, pemerintah daerah juga akan melaksanakan program renovasi rumah bagi warga miskin dengan anggaran yang meningkat dari Rp20 miliar menjadi Rp120 miliar. Setiap rumah yang direnovasi akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp40-50 juta.
Penguatan Sektor Kesehatan
Dalam sektor kesehatan, Gubernur Dedi Mulyadi mengungkapkan rencana pembangunan rumah sakit baru, puskesmas, dan puskesmas pembantu. Selain itu, pemerintah juga akan menyediakan 200 unit ambulans untuk daerah terpencil guna meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan. Setiap ambulans akan dilengkapi dengan dokter dan peralatan medis yang memadai.
Menjaga Investasi dari Intervensi Oknum-Ormas
Gubernur Dedi juga menyoroti persoalan intervensi oknum organisasi masyarakat (ormas) terhadap investasi di Jawa Barat. Ia menyatakan bahwa pemerintah akan menyiapkan program “Operasi Jawa Barat Manunggal” untuk melindungi para pengusaha dari gangguan oknum-oknum ormas yang meminta jatah dalam berbagai tahap pembangunan, mulai dari pembebasan lahan hingga produksi industri.
Target Pendapatan Daerah
Dedi Mulyadi juga menargetkan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari Rp19 triliun menjadi Rp31 triliun, sehingga belanja daerah dapat meningkat menjadi Rp33 triliun. Selain itu, ia memastikan bahwa dana alokasi bantuan bagi hasil untuk kabupaten/kota yang berjumlah Rp6 triliun akan digunakan sepenuhnya untuk pembangunan infrastruktur jalan.
Dengan berbagai kebijakan ini, Gubernur Dedi Mulyadi berharap pembangunan di Jawa Barat dapat berjalan lebih optimal, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menarik lebih banyak investasi yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.