Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Beratnya Beban Hidup

Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Beratnya Beban Hidup

TASIK.TV | Isu kesehatan mental saat ini sedang “hype”, hal ini dikarenakan banyaknya yang mengangkat isu ini, berbagi kisah, dan temuan kasus di lapangan yang semakin merebak. Kesehatan mental adalah kesehatan yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan, emosi dan psikis seseorang.

Kesehatan mental yang baik ditandai dengan ketika hati berada dalam keadaan tenang, sehingga menikmati kehidupan sehari-hari tanpa kecemasan, dan menghargai orang lain di sekitar.

Gangguan kesehatan mental terjadi dikarenakan kapasitas mental yang kurang baik dan tingkat stressor yang cukup besar (detikHealth. 18/12/2023).

Ada beberapa yang menjadi faktor kemunculan gangguan kesehatan, diantaranya adalah pola asuh orang tua, pendidikan, pemahaman agama, lingkungan, bullying, tekanan ekonomi, tekanan sosial, bahkan saat ini teknologi informasi mempengaruhi emosi seseorang.

Saat ini kalangan Gen-Z mengalami peningkatan 200% dalam gangguan kesehatan mental, yang sering ditemui adalah overthinking, gangguan kecemasan (anxiety disorder), depresi, mental illness, self harm, hingga sampai ada yang nekat melakukan bunuh diri.

Saat ini kasus bunuh diri semakin marak dibanding tahun-tahun sebelumnya, tentunya hal ini sangat disayangkan. Mental kuat saat ini menjadi “barang langka”, stressor terus menerus menggerus kesehatan mental, dari mulai beratnya tanggungan ekonomi, budaya flexing sehingga membuat insecure jika tak memiliki barang yang sedang tren, fenomena pinjol, judi online, fenomena baby blues pada ibu yang baru melahirkan, perselingkuhan, ketidakharmonisan keluarga dan terutama jauhnya masyarakat dari agama, iman semakin menipis.

Selain itu kebijakan-kebijakan negara pun semakin membebani beban rakyat, seperti pendidikan yang mahal, naiknya tarif listrik dan bahan bakar minyak, sulitnya mendapat pekerjaan yang layak, kenaikan harga barang (seperti beras, minyak, gula) sementara penghasilan rendah, dan sistem sekuler (memisahkan agama dari kehidupan) turut andil dalam kenaikan gangguan kesehatan mental, dimana seharusnya setiap orang mengingat bahwa setiap ujian, cobaan pasti Allah memberikan solusinya.

Ibnu Sina, bapak kedokteran modern menyebutkan bahwa, “Kepanikan adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah awal dari kesembuhan.” Rasulullah SAW bersabda, “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR. Bukhari Muslim).

Lalu bagaimana menjaga kesehatan mental, beberapa tips diantaranya :

1. Kuatkan Keimanan
Iman merupakan hal penting dan utama yang harus dimiliki seseorang, karena iman yang akan menjadi tameng hidup kita. Dengan keimanan maka seseorang meyakini bahwa hidup di dunia hanya sebentar, sementara kehidupan abadi di akhirat. 

Iman akan menghantarkan seseorang bahwa dunia ini tempat ujian, sehingga ia akan memiliki mental yang kuat. Meyakini bahwa Allah tidak akan menguji seseorang melebihi kapasitas kemampuannya.

2. Berusaha untuk Bertaqwa
Setelah iman, maka tahap berikutnya adalah taqwa, dimana agama akan memandu hidup semakin mudah. Semakin dekat dengan agama hidup semakin mudah dan tenang, semakin jauh dari agama maka hidup semakin sulit dan gelisah

3. Banyak Bersyukur dan Sabar
Membandingkan kehidupan kita dengan orang lain semakin menambah stres, sehingga muncul rasa iri, tidak merasa cukup. Baik membandingkan rezeki, pendidikan, rumah, kondisi pasangan dan anak, kehidupan sosial pertemanan. 

Selain syukur ketika dihadapkan dengan masalah kita berusaha sabar, dimana senantiasa berpositif thinking optimis akan ada jalan keluar, sehingga tidak marah dengan keadaan, karena marah akan memperburuk masalah.

4. Tidak Berputus Asa
Saat ini putus asa/hopeless telah menjadi hal yang dialami sebagian kalangan, tak punya semangat hidup, menyerah dengan kondisi. Padahal kita harus memiliki tujuan hidup, yaitu hidup mulia dan optimis agar bahagia di dunia dan akhirat kelak

5. Jika membutuhkan bantuan pakar/dokter bagi kondisi tertentu, maka berkonsultasilah kepada ahlinya.

Ketaqwaan individu sangatlah penting untuk mengatasi gangguan kesehatan mental, akan lebih cepat persoalan ini tuntas jika dibarengi dengan ketaqwaan keluarga, masyarakat dan negara. Jalan hidup Islam secara komprehensif mampu untuk membentuk individu, keluarga, masyarakat dan negara yang bertaqwa dengan atmosfir keimanan yang kokoh.

Kesehatan mental yang baik akan menghantarkan kepada kualitas hidup yang baik, hal ini harus diupayakan, bukan untuk diabaikan. Hidup tenang, sabar dan bahagia harus diperjuangkan setiap orang, dan setiap orang berhak untuk bahagia. 

Walloohu a’lam bishawab