TASIK.TV | Asap tebal membumbung tinggi dari kobaran api yang terus membesar dalam kebakaran di area pemukiman padat penduduk di Kampung Empang Wetan, RT 03/RW 06, Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, pada Senin 9 September 2024 sore.
Kejadian ini menimbulkan kepanikan di kalangan warga setempat yang berupaya menyelamatkan diri dan harta benda mereka. Salah satu warga, Alpi (18), menduga bahwa kebakaran dipicu oleh korsleting listrik dari sebuah terminal yang terletak di lantai dua rumah tersebut.
“Sepertinya berasal dari korsleting listrik. Terminal di lantai dua itu sudah rusak dan sering mengeluarkan percikan api sejak kemarin. Mungkin percikan itu mengenai kasur yang ada di dekatnya,” ujar Alpi, putra dari pemilik rumah yang terbakar.
Rumah yang terbakar milik Jajang dan Eni berada di tengah pemukiman yang padat. Api dengan cepat merambat ke bangunan sekitar karena material konstruksi sebagian besar terbuat dari kayu yang mudah terbakar. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materi diperkirakan cukup signifikan.
Menurut Alpi, api mulai terlihat sekitar pukul 16.10 WIB, dan warga segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang. Tim pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Tasikmalaya segera dikerahkan dengan enam unit mobil pemadam dan puluhan personel.
Kapolsek Tawang, Iptu Sumarso, menjelaskan bahwa proses pemadaman dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk akses yang sulit karena lokasi kebakaran berada di gang sempit, yang menyulitkan mobil pemadam untuk masuk, ditambah lagi dengan lalu lintas yang padat akibat jam pulang kerja dan sekolah.
“Lokasi kebakaran berada di pemukiman padat penduduk dengan akses jalan melalui gang sempit, sehingga diperlukan kecekatan dalam penanganannya,” jelas Iptu Sumarso yang berada di lokasi bersama tim pemadam kebakaran.
Namun, berkat koordinasi yang baik antara petugas pemadam kebakaran dan kepolisian, api berhasil dipadamkan dengan cepat.
“Syukur Alhamdulillah, meskipun ada kendala akses, kami berhasil mencapai lokasi dengan aman. Kami menggunakan enam selang dengan total panjang sekitar 180 meter untuk memadamkan api,” tambahnya.
Proses pemadaman berlangsung sekitar 30 menit, namun proses pendinginan memakan waktu lebih lama karena api sempat merambat ke rumah sebelah akibat kepadatan pemukiman. Api berhasil dikendalikan dalam waktu sekitar setengah jam, tetapi proses pendinginan berlangsung lebih lama untuk memastikan tidak ada bara api yang tersisa, mengingat lokasi rumah yang sangat berdekatan.
Material bangunan yang sebagian besar berbahan kayu mempercepat penyebaran api, sehingga petugas pemadam harus bekerja ekstra keras untuk mengendalikan situasi. Meski begitu, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam insiden ini.
“Syukurlah, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, hanya kerugian materi yang terjadi,” ujar Iptu Sumarso.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab awal kebakaran. Dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik di lantai dua rumah, yang menjadi titik awal kebakaran tersebut.