Pentingkah Keharmonisan Dalam Keluarga Bagi Seorang Anak?

Pentingkah Keharmonisan Dalam Keluarga Bagi Seorang Anak?

TASIK.TV | Generasi milenial pada saat ini sedang berada pada fase pergaulan yang sangat menghawatirkan bagi perkembangan seorang anak, terutama pada anak yang sedang menginjak masa pubertas, yaitu anak usia SMP - SMA.

Pasalnya, anak gen z ini sedang memilih pergaulan atau lingkungan yang dapat dipengaruhi oleh sosial media. Di mana tingkat penggunaan sosial media saat ini seorang anak menghabiskan waktunya untuk bermain gadget.

Apabila dikaji dari segi psikologi, seorang anak  merupakan individu yang memiliki jiwa belum stabil dalam menentukan keputusan yang berasal dari sebab akibat dari batasan usianya yang cenderung belum mendapatkan banyak pengetahuan dari pengalaman hidupnya.

Adapun yang dapat dikatakan seorang anak ini dalam Undang-Undang No.35 Tahun 2014 adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Dengan demikian, pada hakikatnya seorang anak yang belum berusia 18 tahun ini masih membutuhkan pendampingan dari orang tua maupun orang dewasa dalam mencapai kebahagiaan nya di masa depan.

Peran orang tua sebagai keluarga sangat penting bagi seorang anak. Keluarga bagi anak yang merupakan lingkungan pertama yang memberikan dampak positif bagi tumbuh kembangnya anak. Keluarga juga bisa dikatakan salah satu faktor penentu untuk anak berkembang di lingkungan sosial nya. Secara umum perkembangan anak akan optimal ketika mereka bersama keluarganya yang harmonis, sehingga berbagai kebutuhan yang diperlukan oleh seorang anak dapat terpenuhi.

Keluarga juga sebagai perantara bagi anak dalam mengenal lingkungan, dari mulai mereka mengeksplorasi dan menemukan sifat, sikap dan kemampuannya dalam membedakan berbagai objek di dalam lingkungannya. Fungsi keluarga adalah membangun komunikasi dua arah dalam keterlibatan mental, sosial, emosional, dan mengatasi berbagai masalah anak-anaknya.

Keluarga yang harmonis adalah mereka yang menjaga kerukunan, kedamaian, bahagia, penuh cinta dan kasih sayang serta sangat minim terjadinya konflik dalam keluarga tersebut. Hubungan antara anggota keluarga menentukan keharmonisan dalam sebuah keluarga serta masa depan anak dalam keluarga. Juga akan berdampak pada kepribadian seorang anak. Apabila dalam suatu keluarga tidak memiliki hubungan erat, maka antar anggota keluarga tersebut tidak ada lagi rasa saling memiliki dan kebersamaan yang hilang.

Berkaitan dengan hal tersebut seorang anak yang sedang dalam masa remaja apalagi generasi z ini perlu adanya pendampingan dan bimbingan dari orang tua. Peran keluarga yang harmonis sangat menentukan kepribadian seorang anak dalam menyeleksi lingkungan pergaulannya, apalagi anak usia pubertas atau remaja. Mereka akan cenderung menentukan lingkungan nya yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Apabila orang tua tidak memberikan perhatian kepada seorang anak, maka anak tersebut akan mencari perhatian tersebut pada lingkungan lain. Dan biasanya ketika seorang anak mendapatkan keharmonisan dalam keluarga, mereka akan mampu menyeleksi lingkungan yang baik bagi dirinya sesuai dengan apa yang didapatkan anak tersebut di lingkungan keluarga.

Dalam memberikan pendampingan, orang tua memberikan anak ruang atau kebebasan pada anak yang sedang dalam fase pubertas menuju remaja ini, karena yang anak percayai pada fase ini adalah teman-temannya. Maka dari itu sebagai orang tua, kita juga harus dekat dengan teman-teman dari anak kita.

Pada fase ini biarkan anak untuk berargumen, menyampaikan keinginannya, bercerita tentang kegiatannya, apa yang dialaminya, dan orang tua disini tidak boleh menghakimi anak, namun lebih kepada memberikan nasihat atau arahan yang baik dan ruang untuk anak bercerita, memberikan pengakuan, dan juga penghargaan. 

Selain itu dalam lingkungan bermainnya harus tetap diawasi dan diperhatikan seperti apa pergaulannya dan apa yang dilakukannya apakah ke arah positif atau negatif. Namun dalam pengawasan tersebut orang tua tidak dianjurkan untuk melakukan kekerasan baik secara verbal maupun fisik. Hal ini karena hakikatnya seorang anak patut dilindungi dan mempunyai hak dan hak-hak nya dilindungi dalam undang-undang.

Lalu bagaimana menciptakan suatu keluarga yang harmonis untuk anak? Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan kebebasan anak untuk berpendapat, ruang untuk bercerita atas hidupnya, memberikan masukan apa yang diinginkan oleh anak, memberikan perhatian, kasih sayang, dan berperan menjadi teman yang selalu memotivasi anak untuk berkembang, dan semua itu berawal dari komunikasi yang terjalin antar anggota keluarga.

Apabila orang tua bisa menjadi figur bagi anak-anaknya, maka seorang anak pun akan mampu menemukan lingkungan yang nyaman, yang baik bagi dirinya.

Terkadang banyak dari mereka yang melampiaskan kekesalan dan ketidakpuasan atas apresiasi dari keluarga pada lingkungan luar, yang belum tentu mereka dapat menentukan lingkungan atau pergaulan yang baik bagi dirinya dan membawa ke arah yang lebih baik. 

Anak akan cenderung mencari dan menggantungkan kebahagiaannya di luar atas apa yang mereka tidak dapatkan di lingkungan keluarga tanpa memperhatikan lingkungan pergaulannya tersebut.

Dengan demikian, keharmonisan dalam keluarga sangat berpengaruh dan penting diperhatikan untuk pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Di mana anak akan menjadikan lingkungan keluarga sebagai figur untuk penentu kebahagiaan dan lingkungan pergaulannya di luar keluarganya.  

Kepribadian seorang anak juga didasarkan pada perlakuan, pendidikan dan juga pengasuhan yang didapatkan anak dari lingkungan keluarga. Sehingga untuk menciptakan suatu keharmonisan keluarga bagi anak ini dapat dilakukan sejak dini.

Sehingga akan terbiasa sampai anak dewasa dan mampu melewati fase-fase remaja dan perkembangannya yang baik atau ke hal-hal positif dan mereka akan menemukan kenyamanan dan kebahagiaan di dalam hidupnya.