TASIK.TV | Dalam upaya meningkatkan inovasi dan higienitas di sektor kuliner kopi, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Tasikmalaya menggelar kegiatan “Pelatihan Peningkatan Inovasi dan Higienitas Sajian Kuliner 2024” dengan kompetensi Barista. Pelatihan ini dilaksanakan selama empat hari, dari Selasa hingga Jumat, 5-8 November 2024.
Dua hari pertama bertempat di Hotel Harmoni Tasikmalaya untuk sesi kelas, sementara dua hari terakhir dilaksanakan di luar kelas di Creative HUB Tawang Banteng dan Arga Hot Spring Cisayong.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari perwakilan BUMDes dan pengusaha kopi di Kabupaten Tasikmalaya. Mereka berkesempatan belajar langsung dari narasumber berpengalaman, yaitu tim dari Tenjo Bumi Kopi, produsen kopi yang aktif mempromosikan kopi asli Tasikmalaya.
Acara dibuka oleh Sekretaris Disparpora Kabupaten Tasikmalaya, Dodi Ajat Sudrajat. Dalam sambutannya, Dodi menyatakan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Tasikmalaya melalui inovasi kuliner, khususnya kopi.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap dapat mendorong peningkatan kreativitas dan standar higienitas dalam penyajian kopi yang dapat menarik wisatawan,” ujarnya.
Pada hari pertama, CEO Tenjo Bumi Kopi, Rahmat Nugraha atau yang akrab disapa Bang Mamet, memberikan materi mengenai sejarah kuliner Indonesia dan pengembangan kopi lokal. Materi ini memberikan wawasan mendalam mengenai kekayaan budaya kopi Indonesia, khususnya kopi Tasikmalaya.
Hari kedua pelatihan dilanjutkan dengan materi tentang penggunaan media sosial untuk pengembangan kuliner yang dibawakan oleh Eksekutif Chef Cordela Suites Tasikmalaya.
Selain itu, peserta mendapatkan materi pemasaran produk dari Rian Batul, Creative Director Tenjo Bumi Kopi, yang membahas strategi untuk memasarkan kopi lokal agar lebih dikenal dan diminati.
Para peserta juga mempelajari teknik cupping kopi, sebuah metode untuk menganalisis kualitas kopi berdasarkan aroma, rasa, keasaman, dan keseimbangan.
Memasuki hari ketiga, peserta mempraktikkan teknik pembuatan kopi espresso dan es kopi susu, sementara di hari terakhir, mereka belajar metode manual brew atau V60, sebuah teknik penyeduhan kopi manual yang populer di kalangan pecinta kopi. Para peserta langsung mempraktikkan teknik ini di lokasi pelatihan untuk memperdalam keterampilan mereka.
Usai pelatihan, CEO Tenjo Bumi Kopi, Bang Mamet, berharap pelatihan ini dapat meningkatkan perekonomian para peserta dan memajukan industri kopi di Tasikmalaya.
“Dengan bekal keterampilan yang mereka dapatkan di sini, kami berharap mereka dapat mengembangkan usaha kopi mereka sendiri dan mengangkat nama kopi Tasikmalaya ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar Bang Mamet.
Kabid Ekonomi Kreatif Disparpora Kabupaten Tasikmalaya, Dadang Muhajar, menambahkan bahwa Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi kopi yang sangat besar. Ia berharap kegiatan ini dapat menggairahkan para peserta untuk terjun lebih jauh dalam bisnis kopi.
“Dengan potensi kopi yang luar biasa ini, kami optimis usaha di bidang kopi dapat memberikan kontribusi nyata pada perekonomian lokal,” ungkap Dadang.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi pengusaha kopi di Tasikmalaya untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kualitas produk kopi lokal, sehingga kopi Tasikmalaya semakin dikenal luas.