News

UPI dan Kampung Adat Kuta, Kolaborasi untuk Masa Depan Sehat Anak Bangsa

137
×

UPI dan Kampung Adat Kuta, Kolaborasi untuk Masa Depan Sehat Anak Bangsa

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Kampung Adat Kuta, yang terletak di Kabupaten Ciamis, kini menjadi pusat perhatian melalui program pengabdian masyarakat yang digagas Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya.

Dengan pendekatan holistik berbasis kearifan lokal, program ini bertujuan untuk mengatasi stunting, sebuah masalah yang mengancam generasi penerus di kawasan terpencil.

Program ini dipimpin oleh tim dosen UPI yang beranggotakan Dr. Elan, M.Pd, sebagai ketua; Qonita, M.Pd; Fauziah Syarifatul Huriyah, S.Psi., M.Psi; Drs. Edi Hendri Mulyana, M.Pd; dan Dr. Herman Syafri. Dalam pelaksanaannya, tim ini menggandeng masyarakat adat, kader posyandu, tenaga pendidik PAUD, serta pemerintah setempat untuk menciptakan sinergi dalam pencegahan stunting.

“Melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa kearifan lokal dapat menjadi bagian penting dari solusi modern untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat,” ujar Dr. Elan.

Pendekatan program meliputi asesmen kebutuhan masyarakat, edukasi pola makan sehat, pendampingan posyandu, dan monitoring berkelanjutan.

Survei awal menemukan bahwa 90,9% masyarakat Kampung Kuta sudah mengetahui tentang stunting, berkat peran posyandu. Namun, tantangan masih terlihat dalam koordinasi lintas sektor, seperti puskesmas dengan lembaga PAUD.

“Dokumen kerja sama sudah ada, tapi implementasinya memerlukan penguatan agar bisa optimal,” kata Fauziah Syarifatul Huriyah.

Di tengah keterbatasan geografis dan akses infrastruktur, masyarakat tetap menunjukkan semangat tinggi. Mereka rutin memeriksakan kehamilan, memberikan imunisasi dasar, dan menjaga pola makan anak dengan fokus pada gizi seimbang.

Namun, sekitar 18,2% rumah tangga masih kekurangan fasilitas sanitasi yang layak, sehingga menjadi perhatian utama dalam program lanjutan.

Pendekatan berbasis budaya menjadi kunci keberhasilan program ini. Dalam sesi diskusi, tokoh adat Kampung Kuta menyatakan bahwa tradisi mereka dalam menjaga harmoni dengan alam menjadi inspirasi dalam menerapkan pola hidup sehat.

Sinergi ini juga melibatkan perangkat desa, kader posyandu, dan bidan desa.

Program ini tidak hanya memberikan dampak langsung pada peningkatan kesehatan anak-anak Kampung Kuta, tetapi juga menghasilkan luaran berupa publikasi ilmiah, video edukasi, dan model pengabdian masyarakat yang dapat diterapkan di wilayah lain.

Tim berharap keberhasilan di Kampung Kuta dapat menjadi inspirasi nasional dalam upaya menurunkan angka stunting.

Kampung Adat Kuta kini membuktikan bahwa tradisi dan ilmu modern bisa berjalan seiring untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat dan sejahtera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *