TASIK.TV | Pemerintah Kota Tasikmalaya menggelar rapat koordinasi bersama TNI-Polri di Bale Kota pada Senin 1 September 2025, pasca unjuk rasa ricuh yang terjadi Jumat 29 Agustus 2025 pekan lalu.
Rapat tersebut dipimpin langsung Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moh Faruk Rozi, serta Dandim 0612 Tasikmalaya Letkol Arm Yan Octa Rombenanta. Hadir pula para camat dan lurah se-Kota Tasikmalaya.
Dalam arahannya, Viman menekankan pentingnya menjaga Tasikmalaya tetap aman, religius, dan kondusif sebagai sentrum wilayah Priangan Timur. Ia mengingatkan seluruh aparatur wilayah agar tidak mudah terpengaruh provokasi.
“Meski ada pihak yang mencoba memprovokasi, kita harus menjadi teladan, menjaga komunikasi publik, terutama di media sosial, serta menunjukkan sikap yang menenangkan,” ujar Viman.
Kapolres AKBP Faruk Rozi menyampaikan lima poin penting yang harus diperhatikan aparatur wilayah. Di antaranya, melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak terprovokasi, segera melaporkan setiap informasi terkait pergerakan aksi, hingga menggalang dukungan dari tokoh masyarakat, agama, dan pemuda untuk menolak tindakan anarkis.
Sementara itu, Dandim 0612 Letkol Arm Yan Octa menyoroti keterlibatan pelajar dalam aksi unjuk rasa. Ia meminta peran aktif orang tua, KCD, dan Dinas Pendidikan agar lebih mengawasi generasi muda sehingga tidak terseret dalam aksi destruktif.
“Ini langkah antisipatif demi menghadirkan ketenangan di tengah masyarakat,” tegas Yan Octa.
Sebagai informasi, unjuk rasa yang berlangsung pada Jumat pekan lalu di Tasikmalaya berakhir ricuh. Beberapa anggota Polres Tasikmalaya Kota dilaporkan mengalami luka, sementara ruang sidang paripurna DPRD Kota Tasikmalaya mengalami kerusakan.
