TASIK.TV | Sedikitnya 11 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya terdampak bencana alam berupa banjir dan longsor yang terjadi sejak Senin (19/5/2025) hingga Rabu (21/5/2025). Bencana ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir.
Wilayah-wilayah yang terdampak meliputi Kecamatan Cisayong, Rajapolah, Ciawi, Sukahening, Sukaresik, Pagerageung, Kadipaten, Salawu, Tanjungjaya, Cikalong, dan Cipatujah.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, mengatakan bahwa bencana didominasi oleh longsor, sementara beberapa wilayah juga mengalami banjir.
“Untuk hari ini laporan yang masuk di luar Cisayong dan Rajapolah. Mayoritas berupa longsor,” ungkap Jembar, Rabu (21/5/2025).
Adapun wilayah yang mengalami banjir tercatat di Kecamatan Kadipaten, Pagerageung, Sukaresik, dan Ciawi. Meski begitu, tidak ada laporan korban jiwa akibat kejadian ini.
“Alhamdulillah, tidak ada korban. Namun, beberapa kepala keluarga di Sukaresik sempat mengungsi ke kantor desa dan pondok pesantren,” jelasnya.
Jembar menjelaskan bahwa banjir di Sukaresik merupakan banjir musiman yang kerap terjadi akibat luapan Sungai Citanduy ketika hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
“Sejak tadi pagi, air sudah mulai surut. Kami terus pantau kondisi di lapangan,” ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan deras turun dalam durasi panjang.
“Jika hujan deras turun terus-menerus, masyarakat perlu waspada dan berhati-hati, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir,” tegasnya.
Pemerintah daerah bersama Tagana dan BPBD Kabupaten Tasikmalaya kini masih melakukan pendataan dan penanganan dampak bencana di lokasi-lokasi terdampak.