News

Krisis Air di Wilayahnya, H Yadi Mulyadi Salurkan Air Bersih Untuk Warga Terdampak Kekeringan

54
×

Krisis Air di Wilayahnya, H Yadi Mulyadi Salurkan Air Bersih Untuk Warga Terdampak Kekeringan

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Sindanggalih, terutama RW 12 Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, telah merasakan akibat dari musim kemarau yang berkepanjangan, hampir tiga bulan. Situasi ini telah memicu kekhawatiran serius bagi warga setempat, terutama terkait pasokan air bersih. Sumur-sumur pemukiman warga yang sebelumnya menjadi sumber air utama saat ini mengalami penurunan drastis dalam hal ketersediaan air, dan beberapa bahkan mulai mengering.

Seorang warga, Novi dari RT 03 RW 12, dengan keprihatinan mengungkapkan perubahan signifikan dalam kualitas air yang diambil dari sumur-sumur di lingkungannya. Air yang tadinya layak digunakan untuk konsumsi, seperti minum dan memasak, kini telah mengeluarkan busa, menjadi lebih kental, dan tercemar butiran pasir dan tanah.

Novi menjelaskan, “Air yang kami dapatkan saat ini tidak terlihat layak konsumsi, jadi kami hanya menggunakannya untuk mandi dan mencuci pakaian.”

Kondisi ini sangat mengkhawatirkan bagi warga, dan mereka berharap agar hujan segera datang untuk mengakhiri musim kemarau. Selain itu, mereka berharap pihak berwenang dapat memberikan bantuan berupa sumur bor, mengingat masih ada potensi sumber air di wilayah ini.

Warga sangat bersyukur ketika menerima bantuan air bersih dari berbagai pihak, termasuk bantuan yang difasilitasi oleh H. Yadi Mulyadi SH, Ketua DPD PKS Kota Tasikmalaya. Ketua RT 03, Asep Saepudin, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan tersebut, yang telah sangat membantu warga dan mengurangi pengeluaran mereka.

“Kami menyadari kebutuhan mendesak ini, sehingga warga sekitar telah membuat bak penampungan air dari plastik dan terpal dadakan untuk memenuhi kebutuhan warga yang memerlukan air bersih,” ungkap Asep.

Yadi, yang telah memberikan bantuan air bersih, berharap agar Dinas Kesehatan dapat melakukan pengecekan kualitas air di wilayah tersebut dan juga di daerah serupa. Selain itu, ia mengusulkan pembangunan sumur bor di titik-titik rawan kekurangan air bersih yang dapat mendistribusikan air ke rumah-rumah warga.

“Meskipun beberapa sumur bor sudah ada, saya berharap agar fasilitas tersebut diperiksa dan diaktifkan kembali. Masyarakat sangat menunggu langkah-langkah konkrit dalam mengatasi krisis air bersih ini. Semoga curah hujan segera membaik dan bantuan yang diperlukan dapat segera diberikan oleh pihak berwenang,” harap Yadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *