News

Rumah Singgah SKTM 2, Oase Harapan bagi Pasien di Kota Tasikmalaya

304
×

Rumah Singgah SKTM 2, Oase Harapan bagi Pasien di Kota Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Keberadaan Rumah Singgah yang berlokasi di Jalan Pancardarma 1, Pancasila Kota Tasikmalaya menjadi harapan baru bagi masyarakat dengan ekonomi terbatas, terutama bagi mereka yang jarak kediamannya ke rumah sakit memakan waktu 2 hingga 3 jam perjalanan.

Ketua Pengelola Rumah Singgah SKTM 2, Sunarya, yang berasal dari Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, berbagi cerita mengenai layanan yang diberikan oleh rumah singgah ini.

“Rumah Singgah SKTM 2 ini baru berdiri enam bulan yang lalu. Kantor pusat kami berada di Bandung, tepatnya di Jalan Terusan Sukajadi, dekat Rumah Sakit Hasan Sadikin. Tujuan kami mendirikan rumah singgah di Kota Tasikmalaya adalah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pengobatan atau pemeriksaan kesehatan di rumah sakit di kota ini,” tutur Sunarya saat ditemui wartawan pada Rabu, 11 Desember 2024.

Menurutnya, dengan adanya rumah singgah ini, mereka tidak perlu lagi mengeluarkan uang ekstra untuk penginapan, apalagi sampai tidur di lorong-lorong rumah sakit.

“Rasanya miris sekali melihat kondisi seperti itu,” ujar Sunarya.

Untuk menggunakan fasilitas rumah singgah ini, masyarakat hanya perlu melampirkan fotokopi KTP, Kartu Keluarga, kartu BPJS (jika ada), dan uang infak sebesar Rp100.000.

Sunarya menegaskan bahwa rumah singgah ini tidak menarik biaya tambahan. “Uang infak yang dipungut hanyalah bentuk partisipasi pasien atau keluarganya untuk kebutuhan listrik dan biaya sewa tempat, mengingat status rumah singgah ini masih kontrak,” katanya.

Baca Juga: Tasikmalaya Pertahankan Rekor, Kota Peduli HAM 12 Tahun Berturut-turut

Pasien yang menginap, kata dia, baik untuk satu hari, dua hari, atau bahkan lebih lama selama masa pengobatan, tidak akan dikenakan biaya tambahan apapun.

Meski demikian, rumah singgah ini belum menyediakan fasilitas makan. “Pasien dan keluarganya harus membawa sendiri lauk-pauk dan beras dari rumah masing-masing. Rumah singgah hanya menyediakan tempat istirahat yang layak,” tambah Sunarya.

Mayoritas pasien yang datang ke rumah singgah ini berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Tasikmalaya, seperti Cikalong, Cikatomas, Simpang Karangnunggal, Cipatujah, dan wilayah lainnya.

Ibu Yuyun Mustika, salah satu pengguna fasilitas rumah singgah, menyampaikan rasa syukurnya.

“Saya sangat bersyukur ada rumah singgah di sini. Saya harus menjalani cuci darah seminggu dua kali. Kalau tidak ada rumah singgah ini, saya harus menyewa penginapan atau tidur di emperan rumah sakit. Bagaimana saya bisa cepat sembuh jika harus tidur di tempat seperti itu? Rumah singgah ini sangat membantu kami,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Diketahui, ada tujuh pasien yang menginap, masing-masing ditemani anggota keluarganya. Mereka semua sepakat bahwa keberadaan Rumah Singgah SKTM 2 sangat membantu, khususnya dalam meringankan beban biaya selama menunggu pemeriksaan kesehatan atau proses diagnosis yang sering kali memakan waktu berhari-hari.

“Kami berharap pemerintah, baik Kabupaten Tasikmalaya maupun Kota Tasikmalaya, bisa memberikan dukungan lebih terhadap rumah singgah ini. Dengan fasilitas yang lebih memadai, rumah singgah ini benar-benar bisa menjadi tempat yang nyaman dan layak bagi pasien dan keluarganya,” pungkas Andi, warga Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya. (Ryan)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *