News

Tenun Bulu Turih Wajit dari Tasikmalaya Pecahkan Rekor MURI

219
×

Tenun Bulu Turih Wajit dari Tasikmalaya Pecahkan Rekor MURI

Sebarkan artikel ini

TASIK.TV | Tenun bulu bermotif turih wajit karya kelompok Tenun Sutera Sabilulungan khas Tasikmalaya berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan panjang 260 meter. Kain ini dibentangkan oleh 200 orang dalam acara Fun Run “Ngalanglang Taraju 2024.”

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Laura Rulida Eka Sari Putri, menekankan bahwa pengembangan pariwisata adalah langkah strategis untuk memperkuat ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, serta melestarikan budaya dan lingkungan.

Kolaborasi ini bertujuan mendorong sinergi dalam memaksimalkan potensi daerah yang berdaya saing untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

“Pariwisata mencatat kontribusi sebesar 3,9% terhadap PDB nasional pada 2023 dengan 11,68 juta kunjungan wisatawan mancanegara, melampaui target. Tasikmalaya sendiri mengalami peningkatan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara secara signifikan,” ujarnya, Minggu 8 Desember 2024.

Laura menambahkan bahwa potensi unggulan di Priangan Timur ditampilkan untuk menarik kerja sama dalam dan luar negeri serta membuka peluang ekspor.

Berdasarkan data BPS 2023, kunjungan wisatawan mancanegara ke Kabupaten Tasikmalaya meningkat 111% menjadi 1.114 orang, sementara kunjungan domestik mencapai 898 ribu, tumbuh 23,68% dibandingkan tahun sebelumnya.

Desa Taraju, sebagai desa binaan yang telah meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia (DWI) 2023, menunjukkan potensi luar biasa melalui inovasi digital. Pengembangan desa wisata diharapkan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

Pendekatan 3A2P (akses, atraksi, amenitas, promosi, dan pelaku pariwisata) menjadi strategi utama dalam membangun sektor pariwisata yang berkelanjutan.

Dalam acara “Ngalanglang Taraju,” Fun Run sejauh 4,7 kilometer memperkenalkan keindahan alam Desa Taraju. Pemecahan rekor MURI oleh kain tenun turih wajit menjadi sorotan utama yang mencerminkan kekuatan kreativitas lokal. Selain itu, pameran UMKM, promosi QRIS, pagelaran seni budaya, dan program edukasi turut memperkaya acara.

Laura berharap acara ini tidak hanya memperkenalkan potensi wisata Desa Taraju tetapi juga mendorong Tasikmalaya menjadi destinasi unggulan nasional dan internasional.

“Pariwisata bukan hanya kebanggaan daerah, tetapi juga motor penggerak ekonomi yang mampu menciptakan kesejahteraan inklusif, memberdayakan masyarakat, dan menjaga keberlanjutan ekonomi daerah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *