TASIK.TV | Tradisi menangkap ikan secara massal atau yang dikenal dengan nama Gubyag Balong, kembali digelar meriah di Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pageurageung, Kabupaten Tasikmalaya.
Tradisi warisan leluhur ini menjadi salah satu bentuk pelestarian budaya masyarakat Priangan, khususnya di wilayah Jawa Barat.
Puluhan warga tumpah ruah di sekitar kolam sejak pagi. Dengan antusias, mereka memancing dan menangkap ikan secara beramai-ramai di kolam yang telah disiapkan.
Tak hanya mengandalkan kail, sebagian peserta langsung turun ke kolam, menyisir sisa ikan dengan tangan kosong maupun peralatan tradisional seperti jala dan serok.
Kegiatan gubyag kali ini turut menjadi bagian dari syukuran atas terpilihnya kembali Bupati Tasikmalaya. Hal ini disampaikan salah satu peserta gubyag, Kang Ici, saat ditemui awak media di lokasi.
“Sesekali kami melakukan momen ini, untuk memeriahkan acara syukuran Bupati terpilih. Walaupun harus berlumur lumpur dan pakaian basah kuyup, tapi ini sangat menyenangkan,” ujar Kang Ici dengan wajah penuh semangat.
Warga dari desa tetangga pun turut hadir memeriahkan kegiatan ini. Salah satunya adalah Sobarna, warga dari desa bersebelahan, yang berharap tradisi ini dapat terus mempererat tali silaturahmi antarwarga.
“Kami bersama rekan-rekan datang ke sini untuk mencari keberuntungan. Siapa tahu dapat ikan besar. Tapi yang paling penting, acara ini bisa mempererat rasa gotong royong dan kekompakan warga,” katanya.
Salah satu peserta, Haji Ade, berhasil membawa pulang ikan emas berukuran besar sebagai hasil jerih payahnya di kolam lumpur.
“Alhamdulillah, saya dapat ikan besar. Sekarang ikan ini langsung saya bawa pulang biar aman,” ujar Haji Ade sambil tersenyum.
Gubyag Balong merupakan tradisi yang masih dilestarikan di beberapa daerah di Jawa Barat. Selain sebagai hiburan rakyat, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan sosial antarwarga serta mengenang cara-cara tradisional menangkap ikan sebelum berkembangnya teknologi modern.(Ryan)