Selamatkan Sungai Ciwulan; Langkah Peduli Wanapala dan CDK VI Jawa Barat

Selamatkan Sungai Ciwulan; Langkah Peduli Wanapala dan CDK VI Jawa Barat
Personel Wanapala dan anggota kelompok pecinta alam Tasikmalaya berfoto Bersama usai melakukan edukasi pentingnya sungai bagi kehidupan / Sep

TASIK.TV | Kelompok Pendaki Gunung dan Penempuh Rimba Wanapala Tasikmalaya bekerjasama dengan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VI Jawa Barat menggelar aksi menanam pohon di bantaran sungai Ciwulan.

Penanaman pohon ini berlangsung di Kampung Urug Lapang, Urug, Kawalu Kota Tasikmalaya, sebagai bagian dari peringatan Hari Sungai Nasional 2023 yang diperingati setiap tanggal 27 Juli. 

Pemilihan lokasi di bantaran sungai Ciwulan ini dilakukan karena Ketua Pelaksana kegiatan, Ayi Firman, merasa prihatin akan kondisi sungai yang semakin memburuk dari hari ke hari.

"Aksi di Ciwulan ini tidak hanya merayakan Hari Sungai Nasional, tetapi juga sebagai tanggung jawab kami atas keadaan yang semakin memprihatinkan sungai ini. Beberapa waktu lalu, sungai ini dipenuhi sampah plastik dan beberapa tebing di bantaran sungai rawan longsor, sehingga tanaman perlu ditanam untuk menguatkan tanah dan mengurangi erosi," ungkap Ayi, didampingi oleh Ketua Wanapala Tasikmalaya, Kemalyasa, pada Sabtu, 29 Juli 2023.

Tak hanya sekadar penanaman pohon, edukasi pentingnya menjaga lingkungan bantaran juga menjadi bagian dari aksi Wanapala ini. Ayi menjelaskan bahwa kegiatan aksi ini melibatkan puluhan kelompok pecinta alam di Tasikmalaya dan musisi dari Cleopatra.

"Kami tidak hanya bekerjasama dengan CDK VI, tapi juga melibatkan para pecinta alam serta musisi dari Band Cleopatra untuk memberikan hiburan sekaligus edukasi mengenai pentingnya sungai bagi kehidupan manusia," ungkapnya.

Kolaborasi ini, menurutnya, diharapkan dapat menyampaikan pesan lingkungan melalui lagu, karena kami semua memiliki tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Sementara itu, salah satu warga bernama Imas (48) mengeluhkan kondisi Sungai Ciwulan yang semakin memburuk akibat banyaknya sampah di bantaran. Ia menyalahkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah dan juga ketersediaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang belum mencukupi di wilayahnya.

"Kehadiran sampah di sungai berasal dari hulu, karena kesadaran masyarakat yang masih kurang. Alhamdulillah, saya berusaha menjaga Ciwulan dengan menanam pohon agar lebih rindang. Setiap rumah di sini sudah memasang septitank sehingga limbah manusia tidak masuk ke Sungai Ciwulan," ungkap Imas.

Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VI Jawa Barat (CDK VI Jabar), Iding Supriatna, memberikan apresiasi atas aksi penanaman pohon yang digagas oleh Wanapala Tasikmalaya. 

Ia menyatakan bahwa pihaknya akan selalu mendukung kegiatan serupa yang dilakukan oleh kelompok Wanapala Tasikmalaya.

"Kami sangat mengapresiasi inisiatif yang diambil oleh Wanapala. Rencana penanaman pohon di sepanjang bantaran Sungai Ciwulan, terutama di wilayah Kota Tasikmalaya, mendapat dukungan dari pihak CDK VI. Ada dua jenis pohon yang akan ditanam, yaitu pohon Picung dan pohon Aren," jelas Iding.

Iding menambahkan bahwa penanaman pohon akan dilakukan secara bertahap, dan pihaknya akan melaksanakan program Jumat Menanam (Juna) yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. 

Program ini, tambah dia, melibatkan seluruh warga masyarakat dan kelompok pecinta alam dalam menanam pohon di sepanjang jalur bantaran sungai sepanjang 14 Km, dengan jarak tanam 10 meter. Diprediksi akan diperlukan sekitar 1.400 batang pohon aren (Arenga pinnata) dan picung (Pangium edule).

"Pemilihan pohon aren dan picung ini didasarkan pada nilai ekonomisnya, sehingga diharapkan dapat berdampak positif pada tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar bantaran sungai Ciwulan," tandasnya.